MERKENTALISME (Th 1700)
Merkentalisme
adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu Negara
hanya ditentukan oleh banyaknya asset atau modal yang disimpan oleh Negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global amat sangat penting.
Asset ekonomi atau modal Negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah
capital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya ) yang
dimiliki oleh Negara dan modal ini bias diperbesar jumlahnya dengan
meningkatkan ekspor dan mencegah impor sehingga neraca perdagangan dengan
Negara lain akan selalu positif. Paham ini mulai memudar di akhir abad ke-18,
seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam
bukunya The Wealth of Nations
Intinya
:falsafah ekonomi berkeyakinan
1.
Kemakmuran
sebuah Negara bergantung pada harta yang terakumulasi, biasanya emas.
2.
Untuk
meningkatkan kemakmuran, kebijaksanaan pemerintah hendaknya meningkatkan ekspor
dan mengurangi impor.contoh
-
neraca
perdagangan baik jika : ekspor > impor
-
neraca
positif jika ekspor menghasilkan dolar
-
neraca
negative jika impor mengeluarkan dolar
KEUNGGULAN ABSOLUT (Adam Smith )
Adam
smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan teori
keunggulan absolute. Ia berpendapat bahwa jika suatu Negara menghendaki adanya
persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi didalam negeri, maka hal yang
sam juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa.karena hal itu ia mengusulkan
bahwa sebaiknya semua Negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi
dimana ia mempunyai keunggulan yang absolute dan mengimpor saja
komoditi-komoditi lainnya.
Intinya : Negara mengekspor produk yang
memerlukn sejumlah besar factor produksi mereka dan mengimpor produk yang
memerlukan sejumlah besar factor produksi yang sedikit mereka miliki.
Contoh factor pendukung : Negara dengan jumlah yang
relative luas (Australia) melakukan ekspor produk yang padat lahan (gandum dan
ternak) dan harganya bergantung pada factor pendukung. Hal ini ditentang,
karena harga factor tersebut tidak ditetapkan dalam pasar sempurna.
Asumsi : suatu teknologi tertentu
tersedia secara universal tidak dapat diterima karena terjadinya kessenjangan
antara pengenalan metode produksi baru dengan aplkasi diseluruh dunia.
KEUNGGULAN KOMPARATIF (Ricardo,
1817)
Berbeda
dengan teori keunggulan absolute yang mengutamakan keunggulan absolute dalam
memproduksi tertentu yang dimiliki oleh suatu Negara dibandingkan dengan Negara
lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan internasional dapat menjadi
walaupun satu Negara tidak mempunyai keunggulan absolute, asalkan harga
komperatif dikedua Negara berbeda. Teori ini menekankan bahwa perdagangan
internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu Negara tidak usah
memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh
Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga utuk suatau
komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.
Intinya : kemampuan sebuah bangsa untuk
memproduksi suatu barang dengan jumlah masukan yang sama dapat menghasilkan
lebih banyak dari Negara lain.
Contoh : amerika serika memiliki
keunggulan absolute dalm produksi gandum (3:1)
Sementara keunggulan absolute jepang berada pada pembuatan mobil (4:2)
Spesialisasi
tiap-tiap egara memutuskan untuk menggunakan
sumber-sumbernya hanya untuk memproduksi yang paling efisien ;
Syarat-syarat
perdagangan untuk mengkonsumsi produk dari Negara lain, sbuah
Negara harus memperdagangkan surplus mereka.
FAKTOR PENDUKUNG (FAKTOR
ENDOWMENT) oleh : Heckscher-Ohlin (1933)
Teori
ini didasarkan suatu dalil atau pandangan bahwa suatu Negara akan mengekspor
komoditinya yang didukung dengan adanya factor-faktor produksi yang berlimpah
(abundan) dan murah (chap), dan akan mengimpor komoditi langka jumlahnya dan di
latarbelakangi dengan mahalnya factor-faktor produksi di Negara tersebut.