Kamis, 06 Oktober 2011

teori-teori bisnis internasional


MERKENTALISME (Th 1700)
Merkentalisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu Negara hanya ditentukan oleh banyaknya asset atau modal yang disimpan oleh Negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global amat sangat penting. Asset ekonomi atau modal Negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah capital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya ) yang dimiliki oleh Negara dan modal ini bias diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah impor sehingga neraca perdagangan dengan Negara lain akan selalu positif. Paham ini mulai memudar di akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations
Intinya :falsafah ekonomi berkeyakinan
1.      Kemakmuran sebuah Negara bergantung pada harta yang terakumulasi, biasanya emas.
2.      Untuk meningkatkan kemakmuran, kebijaksanaan pemerintah hendaknya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor.contoh
-    neraca perdagangan baik jika : ekspor > impor
-    neraca positif jika ekspor menghasilkan dolar
-    neraca negative jika impor mengeluarkan dolar
KEUNGGULAN ABSOLUT (Adam Smith )
Adam smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan teori keunggulan absolute. Ia berpendapat bahwa jika suatu Negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi didalam negeri, maka hal yang sam juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa.karena hal itu ia mengusulkan bahwa sebaiknya semua Negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi dimana ia mempunyai keunggulan yang absolute dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.
Intinya : Negara mengekspor produk yang memerlukn sejumlah besar factor produksi mereka dan mengimpor produk yang memerlukan sejumlah besar factor produksi yang sedikit mereka miliki.
Contoh factor pendukung : Negara dengan jumlah yang relative luas (Australia) melakukan ekspor produk yang padat lahan (gandum dan ternak) dan harganya bergantung pada factor pendukung. Hal ini ditentang, karena harga factor tersebut tidak ditetapkan dalam pasar sempurna.
Asumsi : suatu teknologi tertentu tersedia secara universal tidak dapat diterima karena terjadinya kessenjangan antara pengenalan metode produksi baru dengan aplkasi diseluruh dunia.
KEUNGGULAN KOMPARATIF (Ricardo, 1817)
Berbeda dengan teori keunggulan absolute yang mengutamakan keunggulan absolute dalam memproduksi tertentu yang dimiliki oleh suatu Negara dibandingkan dengan Negara lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan internasional dapat menjadi walaupun satu Negara tidak mempunyai keunggulan absolute, asalkan harga komperatif dikedua Negara berbeda. Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu Negara tidak usah memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga utuk suatau komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.
Intinya : kemampuan sebuah bangsa untuk memproduksi suatu barang dengan jumlah masukan yang sama dapat menghasilkan lebih banyak dari Negara lain.
Contoh : amerika serika memiliki keunggulan absolute dalm produksi gandum (3:1)
              Sementara keunggulan absolute jepang berada pada pembuatan mobil (4:2)
Spesialisasi                    tiap-tiap egara memutuskan untuk menggunakan sumber-sumbernya hanya untuk memproduksi yang paling efisien ;
Syarat-syarat perdagangan                   untuk mengkonsumsi produk dari Negara lain, sbuah Negara harus memperdagangkan surplus mereka.
FAKTOR PENDUKUNG (FAKTOR ENDOWMENT) oleh : Heckscher-Ohlin (1933)
Teori ini didasarkan suatu dalil atau pandangan bahwa suatu Negara akan mengekspor komoditinya yang didukung dengan adanya factor-faktor produksi yang berlimpah (abundan) dan murah (chap), dan akan mengimpor komoditi langka jumlahnya dan di latarbelakangi dengan mahalnya factor-faktor produksi di Negara tersebut.